Sebelum orang-orang berhasil
memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan negara malahan kemajuan dunia, pasti
mereka mengalami masa golden age (umur dini yang berharga).
Macam pengalaman semasa golden
age, entah itu ditempa dengan didikan keras oleh orang tuanya, terbiasa
disiplin, atau memang telah mempunyai
kreativitas yang tinggi pada ketika umur dini.
Sepertinya belum banyak orang
yang tahu kapan masa-masa golden age ini, dan kapan sepatutnya pengajaran umur
dini diawali.
Terutama sepatutnya orang tua
paham pesatnya perkembangan otak buah hati pada umur 0-6 tahun.
Sampai umur 6 tahun, buah hati
amat gampang meresap kabar yang ada di sekitarnya, sehingga apa yang kita
ajarkan pada umur hal yang demikian akan memberi pengaruh tumbuh kembang si
buah hati.
Pada umur 0-6 tahun, energi serap
buah hati seperti layaknya busa atau spons yang bisa meresap dengan pesat. Pun
bisa diibaratkan seperti kanvas putih.
Bapak apa saja yang dia peroleh
di lingkungannya bisa menerap dengan pesat, seperti mengikuti budaya ayah dan
bundanya, idolanya, dan masih banyak lagi. Itulah kenapa pendapat sepatutnya
memberi model yang bagus terhadap buah hati kecil timbul.
Pembangunan karakter buah hati
juga disusun pada umur dini. Pengajaran bisa memperhatikan kecenderungan
karakter dan kesukaan buah hati dibantu dengan pengajaran formal yang
menggunakan kedisiplinan.
Dengan semacam itu, buah hati
bisa tumbuh dengan karakternya masing-masing tetapi konsisten bisa mencontoh
skor dan etika yang diajar dari sekolah.
Dari situ banyak bermunculan
sekolah-sekolah PAUD (Pengajaran Kecil Umur Dini) guna menyiapkan mental buah
hati sebelum masuk TK atau sekolah dasar, dan menyusun karakter buah hati di
masa-masa golden age.
Mengikutsertakan buah hati ke
sekolah PAUD sangatlah penting, tujuannya untuk:
Mengasah kerangka dasar (pondasi)
bagi buah hati supaya bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kian hari
kian luas dan berkembang.
Untuk mengintervensi semenjak
dini dengan memberikan rangsang edukasi sehingga bisa menumbuhkan potensi-potensi
tersembunyi yang terdapat pada buah hati.
Buah potensi-potensi yang telah
terlihat pada buah hati hal yang demikian, supaya potensi tersalurkan secara
benar.
Mendeteksi lebih permulaan kepada
kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan
potensi-potensi yang dimiliki buah hati umur dini.
Tujuan hal yang demikian cukup
meyakinkan banyak orang tua akan pentingnya PAUD.
Perlukah Kecil Masuk PAUD atau
TK?
Pengajaran tahun 2016,
Kemendikbud mengharuskan siswa mencontoh pengajaran buah hati umur dini (PAUD)
merupakan TK dan golongan bermain sebelum masuk SD. Jadi jawabannya ialah
perlu.
Bapak ini dikatakan Anies
Baswedan ketika masih menjabat sebagai Menteri Pengajaran dan Kenapa
(Kemendikbud).
Karena itu, UNESCO malahan
mewajibkan buah hati-buah hati belajar satu tahun sebelum masuk SD.
Salah satu program UNESCO malahan
mewajibkan buah hati menikmati pengajaran pra-sekolah, dengan tujuan
semata-mata supaya buah hati siap menjelang lingkungan sekolah.
Buah? tentu saja lingkungan sekolah mempunyai
perbedaan lingkungan rumah.
Kecil dapat jadi nyaman dan
terbiasa dengan lingkungan rumah yang tak terlalu banyak berjumpa dengan orang
lain, namun dapat jadi terbebani saat masuk ke lingkungan sekolah yang lebih
ramai.
Penelitian juga menandakan, buah
hati-buah hati yang mempunyai kesiapan bagus untuk sekolah lebih gampang
mengikuti keadaan, sehingga mengurangi rasa stres yang mungkin mereka rasakan.